Setelah dihantam gempa dahsyat pada April dan Mei 2015, Pemerintah Nepal mengumumkan rencananya untuk melatih 50.000 pekerja untuk membantu proses rekonstruksi ulang bangunan-bangunan yang telah hancur akibat gempa dahsyat.
Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Keuangan Nepal, Ram Sharan Mahat. Menurutnya, gempa yang melanda Nepal pada April dan Mei 2015 merupakan gempa terparah yang meluluhlantakan seluruh bangunan di kota-kota besar, dan menelan korban jiwa hingga 9.000 orang.
“Tentu saja gempa itu sangat mempengaruhi kegiatan perekonomian di Nepal. Gedung-gedung perusahaan penopang perputaran ekonomi di kota besar telah banyak yang hancur,” ujar Mahat, seperti dilansir Reuters, Rabu (15/7/2015).
“Negeri ini diperkirakan membutuhkan dana senilai USD6,6 miliar untuk membangun ulang ibu kota Kathmandu,” lanjutnya.
Mahat menambahkan, pihaknya berencana memakai sebagian dana itu untuk membuat pelatihan pada sekira 50.000 pekerja, yang diproyeksikan untuk membantu para insinyur membangun ulang kota-kota besar di Nepal.
Nantinya, 50.000 ribu calon pekerja tersebut akan diproyeksikan untuk menjadi tukang kayu, tukang pipa, teknisi kelistrikan, dan tukang batu.
Sebagaimana diberitakan pada April dan Mei 2015, Nepal dihantam gempa pertama yang berkekuatan 7,9 Skala Richter (SR). Sedangkan gempa kedua yang terjadi pada Mei 2015 berkekuatan hingga 7,4 SR. Ketika itu, Pemerintah Nepal benar-benar tidak berdaya dan sangat membutuhkan bantuan dari pihak internasional. (oke)
0 comments:
Post a Comment