Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault menolak keinginan Menpora Imam Nachrawi yang mau menjadikan lahan Bumi Perkemahan Taman Cibubur sebagai di bawah mengelolaan Kemenpora. Adhyaksa mau, lahan seluas 210 hektar tersebut tetap dikelola Pramuka.
"Maunya Kemenpora diambil jadi milik Kemenpora. Kala begitu, Pramuka punya apa lagi? Padahal, itu tanah dari partikelir, dari Bu Tien," cetusnya usai melepas kontingen Pramuka yang akan mengikuti jambore internasional ke Jepang di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (24/7).
Menurut mantan Menpora itu, Pramuka diberikan hak untuk mengelola lahan itu tanpa batas waktu. Karenanya, Pramuka ingin sertifikat lahan tersebut milik Pramuka yang digunakan untuk pendidikan.
"Jadi, akan kami jaga dan kami jadikan terus bumi perkemahan. Kami tidak mau (diambil alih Menpora), karena itu bukan barang milik negara, bukan BUMN," cetusnya.
Adhyaksa justru menilai aneh dengan keinginan Menpora itu. "Kalau sekarang jadi tanah negara oleh Menpora aneh. Mau diapan lagi itu? Mau dibangun apa di sana? Aneh aja. Sudah lah nggak usah diganggu-ganggu lagi. Nggak ada ketentuannya begitu," tandasnya. [rus]
0 comments:
Post a Comment