Di beberapa kota paling berbahaya di dunia ini, aturan hukum tidak lagi berlaku dikarenakan kota-kota ini telah dikuasai oleh geng-geng kriminal dan kartel-kartel narkoba. Kejahatan bersenjata tingkat tinggi, pembunuhan, korupsi dan intimidasi sudah biasa terjadi di kota-kota ini.
Lalu, mengapa kota-kota ini bisa jatuh ke tangan gangster? Ada beberapa faktor yang menyebabkannya. Banyak pusat-pusat kota, terutama di Meksiko dan Amerika Latin tidak memiliki mekanisme penegakan hukum.
Sedangkan kota-kota lainnya telah mengalami perang dan kehancuran infrastruktur, yang membuka jalan bagi organisasi kejam untuk mengambil alih kota-kota ini. Dan inilah ketujuh kota yang telah jatuh ke tangan para gangster.
1. Pristina.
Ibukota dari Kosovo ini, yang telah menyatakan kemerdekaannya di tahun 2008, bukanlah tempat yang nyaman untuk ditinggali. Ribuan orang telah meninggalkan tempat ini dan mencari kehidupan yang lebih baik di negara-negara Eropa lainnya. Kekuasaan politik di Kosovo dipegang oleh pasukan yang memiliki hubungan dengan Tentara Pembebasan Kosovo, sebuah milisi yang berperang melawan Serbia dan dikenal karena hubungannya dengan kejahatan terorganisir, termasuk penyelundupan manusia dan perdagangan organ ilegal. Dominasi tindakan pidana di sini telah menimbulkan bencana bagi penduduk, termasuk tingkat pengangguran yang sangat tinggi.
2. Iguala.
September tahun lalu, para guru memprotes hilangnya 43 siswa dan tidak pernah terlihat lagi. Akhirnya, mayat mereka ditemukan dan menunjukkan bahwa mereka telah disiksa dan dieksekusi. Penjelasan yang paling mungkin untuk nasib tragis siswa adalah mereka telah ditangkap oleh polisi, kemudian diserahkan kepada geng narkoba dan dibuang. Sejauh ini, tidak ada tindakan pidana atas kasus hilangnya ke-43 siswa tersebut, terlepas dari protes keras di Iguala dan di seluruh Meksiko.
3. Culiacan.
Culiacan merupakan rumah bagi kartel narkoba dan organisasi sindikat kejahatan, Sinaloa, yang merupakan salah satu organisasi penyelundupan narkoba paling kejam di Meksiko. AS menggambarkan kartel ini sebagai salah satu organisasi penyelundupan narkoba yang paling kuat di dunia, dan beroperasi di 17 negara bagian Meksiko. Beberapa kasus serangan brutal terhadap kartel pesaing telah diterima oleh pihak berwenang Meksiko, namun mereka tetap bebas bertindak tanpa takut dengan konsekuensi hukum. Mereka memiliki koneksi di sejumlah kota besar di AS, di mana kokain Kolombia dan heroin Asia didistribusikan dalam jumlah besar.
4. San Pedro Sula.
Kota yang berada di wilayah Honduras ini juga terjebak dalam perang narkoba yang sebagian besar dikendalikan oleh geng narkoba. Ada beberapa bagian di kota ini, di mana tidak mungkin bagi warganya untuk mencari pekerjaan di daerah lain, karena aturan yang diberlakukan oleh geng. Badai Mitch yang terjadi di akhir tahun 1990-an telah menyebabkan kerusakan besar, dan membuat kegiatan ekonomi di daerah ini tak pernah pulih, belum lagi ditambah dengan masalah kemiskinan. Honduras dianggap sebagai salah satu negara termiskin di Amerika.
5. Cali.
Secara historis, Cali merupakan rumah bagi salah satu kartel perdagangan narkoba terbesar di Kolombia. Salah satu organisasi kejahatan yang terlibat adalah Urabenas. Tingginya kelompok bersenjata di wilayah ini, terkait dengan organisasi paramiliter sebelumnya yang berjuang dalam perang saudara di negara itu, yang tetap mempertahankan senjata setelah demobilisasi formal. Kekuatan yang terus dilancarkan kelompok kriminal telah terjadi di tahun lalu, saat tujuh pemimpin kejahatan terkemuka dibunuh, yang memicu serentetan pembunuhan brutal di seluruh kota selama beberapa hari.
6. Grozny.
Selama dua kali perang, Rusia melawan separatis Chechnya yang dimulai pada tahun 1990-an, Grozny hampir dilenyapkan sebagai sebuah kota, karena banyaknya bangunan yang hancur. Meskipun beberapa upaya telah dilakukan untuk merekonstruksi bagian kota sejak konflik berakhir di awal tahun 2000-an, kepemimpinan di tingkat daerah telah diawasi oleh elemen yang memilii hubungan dekat dengan Chechnya mafia, salah satu kelompok kejahatan terorganisir di Rusia. Mereka diduga telah menyelewengkan jutaan uang yang dikirim dari Moskow untuk menyuap proyek-proyek besar. Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadarov, juga telah dituduh melakukan banyak pembunuhan, termasuk untuk menyelesaikan dendam politik.
7. Ciudad Juarez.
Terletak di perbatasan AS-Meksiko, Ciudad Juarez telah menjadi perantara untuk perdagangan dan penyelundupan narkoba yang memasok narkotika ke salah satu pasar terbesar di dunia. Kepolisian di kota ini, telah memberhentikan lebih dari 800 petugas yang telah melakukan korupsi dan dibayar oleh kartel narkoba untuk ikut berperang. Ada dua kartel narkoba yang menguasai kota ini, yaitu Juarez dan kartel Sinaloa, yang bertarung sengit untuk memperebutkan kota di awal tahun 2007. Kasus pidana lain yang terjadi di kota ini yaitu, serangan terhadap perempuan, dengan lebih dari 300 pembunuhan dalam dua dekade terakhir.
Sumber: Berita Unik
Lalu, mengapa kota-kota ini bisa jatuh ke tangan gangster? Ada beberapa faktor yang menyebabkannya. Banyak pusat-pusat kota, terutama di Meksiko dan Amerika Latin tidak memiliki mekanisme penegakan hukum.
Sedangkan kota-kota lainnya telah mengalami perang dan kehancuran infrastruktur, yang membuka jalan bagi organisasi kejam untuk mengambil alih kota-kota ini. Dan inilah ketujuh kota yang telah jatuh ke tangan para gangster.
1. Pristina.
Ibukota dari Kosovo ini, yang telah menyatakan kemerdekaannya di tahun 2008, bukanlah tempat yang nyaman untuk ditinggali. Ribuan orang telah meninggalkan tempat ini dan mencari kehidupan yang lebih baik di negara-negara Eropa lainnya. Kekuasaan politik di Kosovo dipegang oleh pasukan yang memiliki hubungan dengan Tentara Pembebasan Kosovo, sebuah milisi yang berperang melawan Serbia dan dikenal karena hubungannya dengan kejahatan terorganisir, termasuk penyelundupan manusia dan perdagangan organ ilegal. Dominasi tindakan pidana di sini telah menimbulkan bencana bagi penduduk, termasuk tingkat pengangguran yang sangat tinggi.
2. Iguala.
September tahun lalu, para guru memprotes hilangnya 43 siswa dan tidak pernah terlihat lagi. Akhirnya, mayat mereka ditemukan dan menunjukkan bahwa mereka telah disiksa dan dieksekusi. Penjelasan yang paling mungkin untuk nasib tragis siswa adalah mereka telah ditangkap oleh polisi, kemudian diserahkan kepada geng narkoba dan dibuang. Sejauh ini, tidak ada tindakan pidana atas kasus hilangnya ke-43 siswa tersebut, terlepas dari protes keras di Iguala dan di seluruh Meksiko.
3. Culiacan.
Culiacan merupakan rumah bagi kartel narkoba dan organisasi sindikat kejahatan, Sinaloa, yang merupakan salah satu organisasi penyelundupan narkoba paling kejam di Meksiko. AS menggambarkan kartel ini sebagai salah satu organisasi penyelundupan narkoba yang paling kuat di dunia, dan beroperasi di 17 negara bagian Meksiko. Beberapa kasus serangan brutal terhadap kartel pesaing telah diterima oleh pihak berwenang Meksiko, namun mereka tetap bebas bertindak tanpa takut dengan konsekuensi hukum. Mereka memiliki koneksi di sejumlah kota besar di AS, di mana kokain Kolombia dan heroin Asia didistribusikan dalam jumlah besar.
4. San Pedro Sula.
Kota yang berada di wilayah Honduras ini juga terjebak dalam perang narkoba yang sebagian besar dikendalikan oleh geng narkoba. Ada beberapa bagian di kota ini, di mana tidak mungkin bagi warganya untuk mencari pekerjaan di daerah lain, karena aturan yang diberlakukan oleh geng. Badai Mitch yang terjadi di akhir tahun 1990-an telah menyebabkan kerusakan besar, dan membuat kegiatan ekonomi di daerah ini tak pernah pulih, belum lagi ditambah dengan masalah kemiskinan. Honduras dianggap sebagai salah satu negara termiskin di Amerika.
5. Cali.
Secara historis, Cali merupakan rumah bagi salah satu kartel perdagangan narkoba terbesar di Kolombia. Salah satu organisasi kejahatan yang terlibat adalah Urabenas. Tingginya kelompok bersenjata di wilayah ini, terkait dengan organisasi paramiliter sebelumnya yang berjuang dalam perang saudara di negara itu, yang tetap mempertahankan senjata setelah demobilisasi formal. Kekuatan yang terus dilancarkan kelompok kriminal telah terjadi di tahun lalu, saat tujuh pemimpin kejahatan terkemuka dibunuh, yang memicu serentetan pembunuhan brutal di seluruh kota selama beberapa hari.
6. Grozny.
Selama dua kali perang, Rusia melawan separatis Chechnya yang dimulai pada tahun 1990-an, Grozny hampir dilenyapkan sebagai sebuah kota, karena banyaknya bangunan yang hancur. Meskipun beberapa upaya telah dilakukan untuk merekonstruksi bagian kota sejak konflik berakhir di awal tahun 2000-an, kepemimpinan di tingkat daerah telah diawasi oleh elemen yang memilii hubungan dekat dengan Chechnya mafia, salah satu kelompok kejahatan terorganisir di Rusia. Mereka diduga telah menyelewengkan jutaan uang yang dikirim dari Moskow untuk menyuap proyek-proyek besar. Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadarov, juga telah dituduh melakukan banyak pembunuhan, termasuk untuk menyelesaikan dendam politik.
7. Ciudad Juarez.
Terletak di perbatasan AS-Meksiko, Ciudad Juarez telah menjadi perantara untuk perdagangan dan penyelundupan narkoba yang memasok narkotika ke salah satu pasar terbesar di dunia. Kepolisian di kota ini, telah memberhentikan lebih dari 800 petugas yang telah melakukan korupsi dan dibayar oleh kartel narkoba untuk ikut berperang. Ada dua kartel narkoba yang menguasai kota ini, yaitu Juarez dan kartel Sinaloa, yang bertarung sengit untuk memperebutkan kota di awal tahun 2007. Kasus pidana lain yang terjadi di kota ini yaitu, serangan terhadap perempuan, dengan lebih dari 300 pembunuhan dalam dua dekade terakhir.
Sumber: Berita Unik
0 comments:
Post a Comment