Undangan pelantikan Kepala BIN dan Panglima TNI yang diterima sejumlah pejabat Negara ramai dibicarakan. Pokok pembicaraan adalah salah tulis kepanjangan BIN menjadi Badan Intelijen Nasional. Menyadari kesalahan, Kementerian Sekretarian Negara (Setneg) pun minta maaf.
Permintaan maaf Setneg disampaikan melalui "Press Release" yang ditandatangani oleh Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Setneg Djarot Sri Sulistyo. Ada tiga poin di pers rilis tersebut, berikut isi lengkapnya:
Press Release
Sehubungan dengan pemberitaan media dan informasi yang beredar di masyarakat terkait kesalahan penulisan pada undangan pelantikan Kepala BIN dan Panglima TNI, dapat kami sampaikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Kementerian Sekretariat Negara setelah menyadari adanya kesalahan teknis penulisan pada undangan pelantikan Kepala BIN dan Panglima TNI, secepatnya telah menarik dan menggantinya dengan penulisan yang benar.
2. Penulisan yang benar adalah Kepala Badan Intelijen Negara, sesuai dengan undangan yang telah kami kirimkan kembali pada tamu / pejabat yang diundang.
3. Kementerian Sekretariat Negara memohon maaf atas hal tersebut. Kementerian Sekretariat Negara akan berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan perbaikan dan peningkatan kualitas layanan administrasi di lingkungan Lembaga Kepresidenan.
Jakarta, 8 Juli 2015
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media
Sekretariat Presiden
TTD
Djarot Sri Sulistyo
Tak hanya minta maaf. Setneg juga telah bergerak cepat merevisi undangan yang salah. Undangan baru dengan tulisan Badan Intelijen Negara telah dikirimkan dan diterima para pejabat.
Sutiyoso akan dilantik Presiden Jokowi sebagai Kepala BIN di Istana Negara pukul 12.45 WIB hari ini, Rabu (8/7/2015). Di waktu yang bersamaan juga Jenderal TNI Gatot Nurmantyo akan dilantik Presiden Jokowi sebagai Panglima TNI.
Sumber: Detik
0 comments:
Post a Comment