728x90 AdSpace

  • Latest News

    Tuesday, May 19, 2015

    Rohingya Menanti Kumandangmu, Jenderal!

    Rohingya Menanti Kumandangmu, Jenderal!
    RATUSAN sorot mata pasrah itu ingatkan pada foto kecilmu
    Entah kenapa, masa jayamu sebagai anak dan cucu orang ternama
    Membuatku yakin, ratusan empu mata itu bisa menyala
    Dengan senyum dan tawa yang lupakan kabar duka di negeri tercinta

    Ratusan mata berjuta ketertindasan itu kuyakin bisa segera teratasi
    Di tanganmu dengan selautan bukti, tanpa obral janji
    Sehimpunan kuda, hektaran tanah, atau kilang minyak
    Kiranya cukup gantikan kefakiran empati para pejabat negeri
    yang lebih piawai umbar mantra nasionalisme sebagai dalih kedaulatan

    Bergeraklah sekarang, karena kutahu kau punya nyali
    Sejantan Tambora segagah Merapi yang ledakkan erupsi kepedulian
    Sejak melawan si Beny hingga anak didiknya kini,
    yang ternyata sekumpulan bedebah pemburu kuasa dan deislamisasi
    Di tangan mereka, soal Rohignya hanya sampah hoaks media
    Tak lebih pengusik nyamannya bagi-bagi kuasa dan menghamba
    pada tuan-tuan asing yang menjerat daulat Nusantara

    Singsingkan kemeja coklat dengan banyak saku favoritmu
    Keluarkan peluru cinta, sebayonet teladan bagi kami rakyat pendukungmu
    Berderet mulut yang kelaparan bertemankan bintang di perahu reyot
    Sudah siap menantikan kesetiaanmu mengabdi pada Republik

    Putih kemejamu kupercaya cerminkan kejujuranmu untuk membantu
    Karena kepintaran yang ada pada orang-orang pengitar penguasa hanyalah batu
    Batu di kepala, batu di hati, dan batu di kerasnya kepandiran mereka
    Cuma kau yang bisa remukkan piciknya para taruna pengecut
    Yang tega menghela para pemilik napas yang ditodong senapa junta Burma


    Hadir, datang, dan kepalkan tanganmu lagi, Jenderal
    Bersama para relawan yang sejatinya wakili sedikit korps kebanggaanmu dulu
    Malu rasanya punya pemangku militer berjiwa kerdil
    Terhina rasanya miliki dua penguasa yang hanya bangga menonton derita sempurna
    Saudara-saudara dari Burma yang tergerus karena isu etnis dan prasangka agama

    Tidak ada kalender kampanye lagi, Jenderal
    Maka, datanglah dan mari hadirkan suara perih anti penindasan
    yang sudah lama kami kenali menjadi denyut nadi dirimu
    Dulu Beny ingin singkirkan Islam di sini
    Lanjut pada Wiranto, Agum, Luhut berpadu melawanmu
    Teruskan untuk gagah menerjang pongahnya mereka
    yang sering bungkam saat saudara seagamamu dihina, dibantai

    Dalam senja, mertuamu menerabas sepinya Bosnia dari kata damai
    Terus melaju meski tiada jaminan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa
    Tidak ada lagi perwira penguasa yang langsung bersigap
    Membantu sesama, atas nama agama ataukah peduli manusia
    Dan kini Rohingya menanti jejakmu, Jenderal

    Hadirlah dalam gelap negeri ini kini, Jenderal
    Meski senyap, dulimu tawarkan seombak rasa dan gelora
    Bahwa peduli bukan lagi soal saat berkuasa atau tidak
    Tapi, ini panggilan iman di dada, meski hanya tinggal sebutir gula

    Jenderal, Rohingya menanti keberanianmu.

    Bukan dengan kata-kata mengilusi ataupun khutbah menggelegar
    Yang dinantikan adalah satu:
    Tetaplah jadi jenderal dalam mengajarkan kepedulian bagi sesama!


    Sumber: Twitter @opiniym IP

    • Visitor Comments
    • Facebook Comments

    0 comments:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Rohingya Menanti Kumandangmu, Jenderal! Rating: 5 Reviewed By: Apri
    Scroll to Top