728x90 AdSpace

  • Latest News

    Monday, May 18, 2015

    Puluhan Rumah Terendam Dan Belasan Tertimpa Longsor

    Banjir longsor
    Puluhan rumah di Kelurahan Rajabasa Nunyai, Rajabasa, terendam kemarin. (Insert) Tembok Gedung Pramuka di Jl. Pramuka, Rajabasa, juga roboh akibat terjangan air
    Hujan yang berlangsung sejak pagi hingga sore kemarin (17/5) menimbulkan musibah di beberapa wilayah Bandarlampung. Puluhan rumah terendam, sementara belasan lainnya tertimpa longsor. Musibah ini terjadi di Kelurahan Rajabasa Nunyai, Kecamatan Rajabasa, dan Kelurahan Kaliawi, Tanjungkarang Pusat (TkP).

    Di Rajabasa Nunyai, 78 rumah terendam air setinggi 20-30 sentimeter. Lalu di Kelurahan Kaliawi, ada 11 rumah yang tertimpa longsoran tanah dari Bukit Kaliawi yang memang digerus lantaran di atasnya bakal dibangun perumahan. Lalu pagar tembok di Gedung Pramuka Lampung yang berlokasi di Jl. Pramuka juga roboh sepanjang tiga meter.

    Suyono, salah satu warga Kelurahan Rajabasa Nunyai, mengatakan, banjir di kelurahannya terjadi di Perumahan Bumi Puspa Kencana saat hujan deras pukul 14.30 kemarin.

    ’’Nah, kalau tembok Gedung Pramuka roboh karena tidak mampu menahan air keluar badan jalan. Untungnya nggak menimpa mobil yang lewat di jalan itu,” kata dia.

    Dia melanjutkan, akibat tembok tersebut jebol, air mengalir ke badan jalan sehingga menyebabkan kemacetan. Bahkan air juga merendam pemukiman hingga ketinggian 20-30 sentimeter.

    Senada disampaikan Arni (58), yang juga warga Kelurahan Rajabasa Nunyai . Menurutnya, banjir yang terjadi kemarin merupakan kali kelima sejak awal 2015. ”Sejak awal tahun, saat hujan, pasti banjir. Ini yang terparah dari banjir sebelumnya,” keluhnya.

    Menurutnya, banjir terjadi dikarenakan aliran kali yang tidak lancar lantaran mengalami penyempitan. ”Lihat saja, di Jl. Zainal Abidin Pagar Alam depan lembaga kursus EB, terlihat seperti danau,” tuturnya.

    Terpisah, Camat Rajabasa Socrat Pringgodanu mengaku sudah mengusulkan normalisasi kali di wilayahnya kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bandarlampung .

    ”Ya, hanya normalisasi. Sebab, jika mau memperluas kali, tidak mungkin. Rumah-rumah warga sudah banyak yang berada di pinggiran kali, dan sudah permanen,” ungkapnya.

    Sementara, di Kelurahan Kaliawi, TkP, belasan rumah yang tertimpa longsor berada di dekat kantor Kelurahan Kaliawi di Jl. Raden Patah, RT 13, Lk. 01.

    Di lokasi terlihat tanah-tanah bukit tersebut merusak sebelas rumah warga setempat. Diperkirakan, longsornya Bukit Kaliawi lantaran pengerukan bukit tersebut oleh pengembang yang akan membangun perumahan di bukit itu.

    Anggota Komisi III DPRD Bandarlampung Yuhadi mengatakan, Bukit Kaliawi memiliki tingkat kemiringan 90 derajat, saat ini kondisinya sudah habis digunduli lantaran dikeruk.

    Menurutnya, aktivitas pengerukan di bukit itu tanpa adanya pembuatan saluran air sehingga menimbulkan longsor. ”Bayangkan saja, ini air bercampur lumpur dan tumpukan tanah merah seperti ini, pastinya sangat membahayakan warga sekitar. Sampai-sampai tembok rumah rubuh, untung tidak ada korban jiwa,” katanya.

    Untuk itu, ia mengimbau Dinas Tata Kota, Badan Pengelolaan dan Pengandalian Lingkungan Hidup (BPPLH), Badan Penanaman Modal dan Perizinan (BPMP) Bandarlampung untuk turun dan mengecek lokasi.

    ”Lihat aktifitas ini, sudah ada izin belum? Jika sudah, bagaimana Amdal-nya (analisis dampak lingkungan)? Lalu, bagaimana pengawasannya? Ini sudah tidak bisa ditolerir, karena keselamatan warga akan terancam jika dibiarkan!” kecamnya.

    Dia melanjutkan, Kelurahan Kaliawi merupakan daerah padat penduduk yang sangat berbahaya jika bukit di kelurahan tersebut dikeruk tanpa adanya penghijauan dan penanganan lingkungan yang baik.

    ”Contohnya saat ini! Ini bukan hanya untuk Kelurahan Kaliawi saja, begitupun daerah lainnya, baik itu pengerukan bukit maupun pembangunan ruko, harus memiliki Amdal! Jangan asal jebret bangun, kalau seperti itu pasti banjir dan longsor,” tegasnya.

    Sementara, Camat TkP Maryamah saat dikonfirmasi kemarin sedang dalam perjalanan ke lokasi longsor sehingga belum dapat memberikan statement terkait hal tersebut.

    ”Ini saya baru mau ke lokasi, saya belum lihat seperti apa, saya baru dikabari magrib ini,” kata dia kepada Radar Lampung saat dihubungi tadi malam.

    Terpisah, Kepala Badan Kesiapsiagaan dan Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandarlampung Wisnu mengatakan, pihaknya menerjunkan 20 personil dalam mengatasi banjir yang terjadi di Kelurahan Rajabasa Nunyai, Rajabasa.

    Langkah yang dilakukanya adalah dengan melakukan penyedotan air di lokasi tersebut. ”Kalau yang terjadi di dekat kantor camat belum bisa kita sedot. Karena di sana terjadi pengendapan kali dan rawa,” kata dia.

    Sementara, terkait longsor yang terjadi di Kelurahan Kaliawi, ia mengaku belum mendapatkan kabar. ”Nanti saya cek dulu, ada tidak longsor itu,” ujarnya melalui sambungan telepon tadi malam


    Sumber: RL

    • Visitor Comments
    • Facebook Comments

    0 comments:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Puluhan Rumah Terendam Dan Belasan Tertimpa Longsor Rating: 5 Reviewed By: Apri
    Scroll to Top