Menguji Beras Plastik Lewat Aroma, Bakar dan Rendam

Jessi Carina Dewi Septiani membawa tampah berisi beras yang diduga terbuat dari plastik di Mutiara Gading Timur, Selasa (19/5/2015

Kasudin Kelautan Pertanian dan Ketahanan Pangan Jakarta Pusat, Muhammad Mulyadi, mengatakan, ada tiga jenis pengujian beras plastik, yaitu lewat aroma, bakar dan rendam beras.

Pada pengujian aroma, masyarakat dapat mencium beras, apabila tidak ditemukan adanya aroma khas beras dapat dipastikan beras tersebut imitasi. Sedangkan, pada pengujian bakar, beras asli yang dibakar akan berwarna coklat, sedangkan beras imitasi akan meleleh jika terbakar.

"Nah paling gampang uji rendam, tidak berbahaya dan dapat dilakukan cepat. Pengujian dilakukan dengan cara merendam beras dalam air, apabila beras saat direndam mengambang, bisa dikatakan sintetis dan sebaliknya," jelasnya di sela-sela inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Gembrong, Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada Selasa (26/5/2015).

Lebih lanjut dikatakannya, usai melakukan pemeriksaan terhadap seluruh pedagang beras di Pasar Gembrong, pihaknya tidak menemukan adanya beras sintetis. Walau begitu, mengantisipasi adanya pelanggaran, pihaknya melakukan sosial terkait deteksi dan ciri-ciri beras sintetis.

"Untuk pencegahan, kita juga lakukan imbauan agar pedagang dapat mendeteksi beras sintetis, sehingga peredaran beras palsu itu dapat dicegah. Kami juga informasikan, agar pedagang tidak menjual beras plastik dan segera melaporkan apabila mengetahui adanya beras plastik kepada petugas," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Pemkot Jakarta Pusat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Gembrong, Cempaka Putih, Jakarta Pusat pada Selasa (26/5). Sidak yang dipimpin langsung oleh Kasudin Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan Jakarta Pusat, Muhammad Mulyadi itu terlihat dimulai sejak pukul 06.00 WIB. (tn)