Oleh: Azzam Mujahid Izzulhaq
Banyak beredarnya bendera dan simbol Israel di Papua (yg menjadi trending topic baru-baru ini) sebetulnya sudah lama terjadi. Setidaknya 8 tahun lau, sejak saya tinggal di Papua, penggunaan bendera dan simbol Israel sudah ada.
Sebetulnya saya menganggap 'biasa' saja. Karena penggunaan bendera dan simbol Israel bagi masyarakat non muslim yg tinggal di Papua HANYA masalah dukungan. Sebagaimana kita, umat Islam, mendukung dan membela Palestina, pun juga sering menggunakan simbol dan bendera Palestina.
Yg perlu diwaspadai sebetulnya bukan beredarnya bendera dan simbol Israel. Melainkan maraknya masyarakat Papua yg lebih bangga mengenakan bendera dan simbol Republik Papua Barat.
Berjalan saja ke pasar-pasar, dibanding melihat simbol dan bendera Israel, kita akan jauh lebih sering menjumpai simbol dan bendera 'Bintang Kejora'. Berjalanlah ke perkampungan mereka, betapa di rumah-rumah simbol Republik Papua Barat bertebaran. Berjalanlah ke 'Mama-mama' pembuat noken (tas khas Papua), berapa banyak tas yg bermotif bendera dan simbol Indonesia, hampir tidak ada. Yg marak dibuat justru yg bermotif Bintang Kejora, Papua New Guinea, dan bendera 'rasta'-nya Bob Marley.
Justru ini lebih bahaya lagi. Karena secara 'pikiran bawah sadar', masyarakat Papua 'dihipnotis' sedemikian rupa untuk lebih menyetujui 'merdeka' dari Indonesia.
Saya pernah melakukan 'survey-surveyan', menanyakan dukungan mereka terhadap referendum. Dan hasilnya mengejutkan, saya menemukan prosentase di atas 70% masyarakat asli Papua mendukung referenfum alias berlepas dari NKRI.
Alasan mayoritasnya adalah masalah ras. "Kami ras Melanesia. Indonesia itu Melayu". Dan alasan mayoritas kedua adalah masalah 'sejarah kelam' (versi mereka) berintegrasinya Irian Barat aka Papua ke Indonesia.
Maka, selain berfokus ke investigasi simbol dan bendera Israel, alangkah lebih baik Pemerintah dan juga kita secara umum juga berfokus pada keberadaan dan beredarnya simbol dan bendera Bintang Kejora atau Republik Papua Barat.
Sedikit sumbang saran, menurut hemat saya, sama seperti Aceh, berikan Papua hak politik khusus untuk membentuk partai-partai lokal, untuk meredakan keinginan tokoh politik dan masyarakatnya untuk memisahkan diri dari Indonesia. Serta, berikan keadilan dalam pembangunan di Papua. Jangan dianak tirikan. Para pejabat negara yg ke Papua jangan malah 'minta jatah emas'. Perlakukan Papua sebagaimana memperlakukan anak negeri di 'tengah' atau di 'barat' Indonesia.
***
Di sana pulauku, yang ku puja selalu
Tanah Papua, pulau indah
Hutan dan laut-Mu, yang membisu selalu
Cenderawasih, Burung Emas
Gunung-gunung, lembah-lembah
Yang penuh misteri, yang ku puja selalu
Keindahan alam-Mu yang mempesona
Sungaimu yang deras, mengalirkan emas
Sio Ya Tuhan, Terima kasih...
#SelamatkanIndonesia
#LintasanPikiran
0 comments:
Post a Comment