Wikileaks sedang memproses penerbitan lebih 500 ribu dokumen diplomatik Saudi di internet, demikian ulas situs transparansi, Jumat (19/6/2015). Tindakan ini mirip pembocoran Wikileaks terkait surat-kawat Departemen Luar Negeri Amerika pada 2010 silam.
Wikileaks mengatakan pihaknya sudah memuat kira-kira 60 ribu berkas. Sebagian besar muncul berbahasa Arab. Belum ada cara memeriksa keaslian dokumen tersebut, meski Wikileaks sudah mempunyai rekam jejak panjang membocorkan dokumen pemerintah skala besar.
Banyak dari dokumen itu menunjukkan kop surat hijau bertuliskan “Kerajaan Arab Saudi” atau “Kementerian Luar Negeri.” Sebagian bertanda “penting segera” atau “rahasia.” Sedikitnya satu dokumen yang tampaknya dari Kedutaan Saudi di Washington.
Jika asli, dokumen itu memperlihatkan cara kerja para pejabat tingkat atas kerajaan yang terkenal tertutup itu. Dokumen itu mungkin juga menggambarkan persaingan kawasan Riyadh yang sudah lama dengan Iran, dukungannya pada pemberontak Suriah dan pemerintah Mesir yang didukung militer, dan tentangannya pada persetujuan internasional yang baru muncul mengenai program nuklir Teheran,
Satu dari dokumen itu, tertanggal tahun 2012, tampaknya menunjukkan skeptisime Arab Saudi yang sudah terkenal mengenai pembicaraan nuklir Iran. Satu pesan Kedutaan Arab Saudi di Teheran ke Kementerian Luar Negeri di Riyadh menyebut “pesan-pesan Amerika yang merayu” dibawa ke Iran oleh penengah Turki yang tidak disebut namanya,
Satu lagi komunikasi pada 2012, kali ini yang dikirim dari Kedutaan Saudi di Abu Dhabi, mengatakan Uni Emirat Arab melakukan “tekanan kuat” terhadap pemerintah Mesir agar jangan mengadili mantan Presiden Hosni Mubarak, yang telah digulingkan oleh pergolakan rakyat tahun sebelumnya. (VOA Indonesia)
0 comments:
Post a Comment